Tips Melatih Mental Murai Batu Bakalan atau Muda Hutan Supaya Memiliki Mental Baja
Sunday, 15 October 2017
Add Comment
Tips Melatih Mental Murai Batu Bakalan atau Muda Hutan Supaya Memiliki Mental Baja - Di pasaran banyak dijumpai murai batu yang dijual dalam kondisi masih bakalan / muda hutan. Meski perawatan murai batu bakalan membutuhkan perhatian ekstra, banyak kicaumania tertarik memeliharanya lantaran harganya relatif terjangkau. Jika dirawat dengan penuh kesungguhan, murai batu bakalan akan bisa memberikan kebanggaan bagi pemiliknya. Berikut ini merupakan sebuah Tips Melatih Mental Murai Batu Bakalan atau Muda Hutan Supaya Memiliki Mental Baja, Supaya murai batu kita lebih Josss di lapangan.
Memelihara murai batu sejak bakalan sampai menjadi burung yang membanggakan perawat atau pemiliknya tentun membutuhkan pola perawatan yang tepat. Dalam hal ini, pelatihan mental menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk mendapatkan burung yang berkualitas lomba. Penggemblengan mental pada murai batu bakalan juga bisa membantu mengubah karakter burung, terutama untuk memunculkan kembali sifat teritorialnya atau sifat fighternya. Jika murai batu bisa memiiki kembali sifat fighternya, maka mentalnya pun akan terbentuk serta menjadi makin rajin berkicau.
Ada beberapa cara penggemblengan mental pada murai batu bakalan. Namun untuk menjadikan murai benar-benar siap dengan kondisinya yang baru, tentu membutuhkan waktu dan kesabaran tersendiri bagi perawat / pemiliknya.
Voer atau non-voer
Jika diperhatikan, banyak kicaumania yang memberikan murai batu dengan pakan full serangga / extra fooding. Hal ini biasanya dilakukan para pemain lomba, agar murai batu memilki suara kicauan yang lebih lepas dan mental lebih baik.
Hal yang sama dapat Anda terapkan pada murai batu bakalan yang baru dibeli. Untuk membangkitkan kembali mental dan sifat teritorialnya, pemberian pakan full serangga harus makin ditingkatkan setiap hari. Dengan begitu, untuk sementara waktu, murai bakalan tidak diberikan pelatihan makan voer sampai kondisinya benar-benar sudah sangat fit.
Pada pekan-pekan pertama, berikan pakan serangga yang bervariasi seperti satu cepuk kroto setiap pagi dan sore hari, beberapa ekor jangkrik, belalang, ikan kecil, ulat jerman, dan sebagainya. Pemberian pakan bervariasi tersebut bertujuan untuk memulihkan kondisinya yang sempat ngedrop setelah beberapa hari berada di kandang pengepul / pedagang.
Setelah murai batu mulai beradaptasi dengan lingkungan baru, saatnya untuk memulai penggemblengan mentalnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menggembleng mental murai batu bakalan agar makin ngejoss.
1. Memunculkan Sifat Teritorialnya
Murai batu termasuk jenis burung dengan sifat teritorial murni. Di daerah penyebarannya, mereka akan menguasai wilayah tertentu sebagai daerah kekuasaannya, terutama untuk mencari pakan, mencari pasangan, serta kawin dan berkembang biak. Jika mendengar atau melihat ada murai jantan lain memasuki daerah teritorialnya, burung tersebut akan berusaha mengusir dengan mengerahkan segenap kemampuannya. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa burung dengan sifat teritorial sangat mudah ditangkap hanya dengan menggunakan jontrot / umpan.
Melatih murai batu mudah hutan agar memiliki kembali sifat teritorialnya bisa dilakukan dengan menggantang sangkarnya pada satu tempat / lokasi saja. Pagi-pagi sekali, burung dikeluarkan untuk diembunkan di tempat yang sama sampai siang atau sore harinya. Perubahan tempat bisa dilakukan hanya dalam jarak yang tidak terlalu jauh, misalnya 2 – 3 meter dari posisi awal. Dengan selalu menggantang sangkarnya pada tempat yang sama setiap hari, maka burung akan merasa menguasai wilayah tertentu, sehingga muncul sifat teritorialnya. Selain tu, selama masa terapi, jangan menggantang sangkar burung lain, khususnya kacer dan murai batu, di lokasi tersebut.
Sekitar 2-3 minggu kemudian, Anda bisa mengamati apakah terapi tersebut sudah berhasil atau belum. Caranya dengan menggantang sangkar kacer atau murai batu lainnya, tak jauh dari posisi sangkar murai yang dilatih tadi. Jika murai batu terlihat sangat gelisah, disertai dengan gaya membusungkan dada atau menaik-turunkan ekornya, berarti burung sudah memiliki kembali sifat teritorialnya. Apalagi kalau dilanjutkan dengan berkicau kencang, itu pertanda mentalnya sudah terbentuk.
2. Mengasah Mentalnya
Mengasah mental bisa dilakukan ketika murai batu sudah mempunyai sifat menguasai suatu wilayah / lokasi. Cara yang lazim dilakukan adalah menggantang sangkar burung lain seperti kacer atau murai batu lainnya tidak jauh dari sangkar burung tersebut.
Hal ini pun cukup dilakukan seperlunya saja, atau beberapa menit saja, atau bisa juga sampai burung mengeluarkan suaranya yang lantang. Setelah itu, mereka bisa dipisahkan kembali dalam jarak yang berjauhan.
Tujuan pelatihan ini adalah memberi simulasi seperti kondisi sebenarnya di alam liar, yaitu ketika mereka mengusir burung lain yang masuk ke dalam wilayah teritorialnya. Cara ini tidak jauh berbeda ketika kita menggunakan kaca / cermin untuk melatih mentalnya, namun lebih efektif jika kita menggunakan burung yang lain. Dengan melatih secara rutin setiap beberapa hari / minggu sekali, maka mental murai makin terbentuk, sehingga burung akan selalu berada dalam kondisi prima dan siap dilombakan.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Selain menggembleng mental dengan cara di atas, Anda juga harus memperhatikan kebutuhan dan pola perawatan yang lain. Hal ini sangat penting, khususnya untuk menjaga kondisi dan stamina murai batu agar selalu fit, terutama ketika dipertemukan dengan burung lainnya.
Perawatan rutin seperti pengembunan, mandi dan penjemuran secara rutin bisa membuat murai batu selalu berada dalam kondisi segar. Selain itu, apabila burung sudah cukup mapan, Anda bisa mulai mengenalkannya dengan pakan voer untuk memudahkan perawatannya. Pemberian multivitamin juga sangat diperlukan untuk menjaga kondisinya agar selalu aktif dan rajin berkicau sepanjang hari.
Sekian artikel yang coba saya bahas tentang Tips Melatih Mental Murai Batu Bakalan atau Muda Hutan Supaya Memiliki Mental Baja, semoga bisa bermanfaat dan Menjadikan sebagai riferensi bagi anda semua. Selamat mencoba dan semoga sukses.
Memelihara murai batu sejak bakalan sampai menjadi burung yang membanggakan perawat atau pemiliknya tentun membutuhkan pola perawatan yang tepat. Dalam hal ini, pelatihan mental menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk mendapatkan burung yang berkualitas lomba. Penggemblengan mental pada murai batu bakalan juga bisa membantu mengubah karakter burung, terutama untuk memunculkan kembali sifat teritorialnya atau sifat fighternya. Jika murai batu bisa memiiki kembali sifat fighternya, maka mentalnya pun akan terbentuk serta menjadi makin rajin berkicau.
Ada beberapa cara penggemblengan mental pada murai batu bakalan. Namun untuk menjadikan murai benar-benar siap dengan kondisinya yang baru, tentu membutuhkan waktu dan kesabaran tersendiri bagi perawat / pemiliknya.
Voer atau non-voer
Jika diperhatikan, banyak kicaumania yang memberikan murai batu dengan pakan full serangga / extra fooding. Hal ini biasanya dilakukan para pemain lomba, agar murai batu memilki suara kicauan yang lebih lepas dan mental lebih baik.
Hal yang sama dapat Anda terapkan pada murai batu bakalan yang baru dibeli. Untuk membangkitkan kembali mental dan sifat teritorialnya, pemberian pakan full serangga harus makin ditingkatkan setiap hari. Dengan begitu, untuk sementara waktu, murai bakalan tidak diberikan pelatihan makan voer sampai kondisinya benar-benar sudah sangat fit.
Pada pekan-pekan pertama, berikan pakan serangga yang bervariasi seperti satu cepuk kroto setiap pagi dan sore hari, beberapa ekor jangkrik, belalang, ikan kecil, ulat jerman, dan sebagainya. Pemberian pakan bervariasi tersebut bertujuan untuk memulihkan kondisinya yang sempat ngedrop setelah beberapa hari berada di kandang pengepul / pedagang.
Setelah murai batu mulai beradaptasi dengan lingkungan baru, saatnya untuk memulai penggemblengan mentalnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menggembleng mental murai batu bakalan agar makin ngejoss.
1. Memunculkan Sifat Teritorialnya
Murai batu termasuk jenis burung dengan sifat teritorial murni. Di daerah penyebarannya, mereka akan menguasai wilayah tertentu sebagai daerah kekuasaannya, terutama untuk mencari pakan, mencari pasangan, serta kawin dan berkembang biak. Jika mendengar atau melihat ada murai jantan lain memasuki daerah teritorialnya, burung tersebut akan berusaha mengusir dengan mengerahkan segenap kemampuannya. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa burung dengan sifat teritorial sangat mudah ditangkap hanya dengan menggunakan jontrot / umpan.
Melatih murai batu mudah hutan agar memiliki kembali sifat teritorialnya bisa dilakukan dengan menggantang sangkarnya pada satu tempat / lokasi saja. Pagi-pagi sekali, burung dikeluarkan untuk diembunkan di tempat yang sama sampai siang atau sore harinya. Perubahan tempat bisa dilakukan hanya dalam jarak yang tidak terlalu jauh, misalnya 2 – 3 meter dari posisi awal. Dengan selalu menggantang sangkarnya pada tempat yang sama setiap hari, maka burung akan merasa menguasai wilayah tertentu, sehingga muncul sifat teritorialnya. Selain tu, selama masa terapi, jangan menggantang sangkar burung lain, khususnya kacer dan murai batu, di lokasi tersebut.
Sekitar 2-3 minggu kemudian, Anda bisa mengamati apakah terapi tersebut sudah berhasil atau belum. Caranya dengan menggantang sangkar kacer atau murai batu lainnya, tak jauh dari posisi sangkar murai yang dilatih tadi. Jika murai batu terlihat sangat gelisah, disertai dengan gaya membusungkan dada atau menaik-turunkan ekornya, berarti burung sudah memiliki kembali sifat teritorialnya. Apalagi kalau dilanjutkan dengan berkicau kencang, itu pertanda mentalnya sudah terbentuk.
2. Mengasah Mentalnya
Mengasah mental bisa dilakukan ketika murai batu sudah mempunyai sifat menguasai suatu wilayah / lokasi. Cara yang lazim dilakukan adalah menggantang sangkar burung lain seperti kacer atau murai batu lainnya tidak jauh dari sangkar burung tersebut.
Hal ini pun cukup dilakukan seperlunya saja, atau beberapa menit saja, atau bisa juga sampai burung mengeluarkan suaranya yang lantang. Setelah itu, mereka bisa dipisahkan kembali dalam jarak yang berjauhan.
Tujuan pelatihan ini adalah memberi simulasi seperti kondisi sebenarnya di alam liar, yaitu ketika mereka mengusir burung lain yang masuk ke dalam wilayah teritorialnya. Cara ini tidak jauh berbeda ketika kita menggunakan kaca / cermin untuk melatih mentalnya, namun lebih efektif jika kita menggunakan burung yang lain. Dengan melatih secara rutin setiap beberapa hari / minggu sekali, maka mental murai makin terbentuk, sehingga burung akan selalu berada dalam kondisi prima dan siap dilombakan.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Selain menggembleng mental dengan cara di atas, Anda juga harus memperhatikan kebutuhan dan pola perawatan yang lain. Hal ini sangat penting, khususnya untuk menjaga kondisi dan stamina murai batu agar selalu fit, terutama ketika dipertemukan dengan burung lainnya.
Perawatan rutin seperti pengembunan, mandi dan penjemuran secara rutin bisa membuat murai batu selalu berada dalam kondisi segar. Selain itu, apabila burung sudah cukup mapan, Anda bisa mulai mengenalkannya dengan pakan voer untuk memudahkan perawatannya. Pemberian multivitamin juga sangat diperlukan untuk menjaga kondisinya agar selalu aktif dan rajin berkicau sepanjang hari.
Sekian artikel yang coba saya bahas tentang Tips Melatih Mental Murai Batu Bakalan atau Muda Hutan Supaya Memiliki Mental Baja, semoga bisa bermanfaat dan Menjadikan sebagai riferensi bagi anda semua. Selamat mencoba dan semoga sukses.
0 Response to "Tips Melatih Mental Murai Batu Bakalan atau Muda Hutan Supaya Memiliki Mental Baja"
Post a Comment